CLICK HERE FOR BLOGGER TEMPLATES AND MYSPACE LAYOUTS

Kategori

Minggu, 25 Oktober 2009

Kekuatan terbesar manusia

Penulis : Aris ABCo


Manusia memiliki kekuatan yang luar biasa untuk menciptakan mahakarya. Kekuatan terbesar dalam diri manusia itu terdapat pada pikiran. Tetapi kita jarang membuktikan kekuatan pikiran tersebut, sebab kita sering terjebak dalam zona nyaman atau kebiasaan tertentu. Sehingga selamanya tidak dapat mencari kemungkinan yang lebih baik atau perubahan nasib yang berarti.
Oleh karena itu milikilah target yang lebih tinggi untuk merangsang kekuatan dalam pikiran tersebut. Sebab target atau sasaran baru yang dipikirkan itu akan menggerakkan diri kita untuk melaksanakan tindakan. Apalagi jika diyakini target tersebut bakal tercapai, maka diri kita akan lebih siap menghadapi tantangan yang ada.
Setelah tindakan-tindakan baru yang lebih konstruktif dikerjakan hingga berulang-ulang, maka tanpa disadari kita sudah banyak melakukan hal-hal penting hinga kita tiba di zona baru, dimana kita berhasil mencapai target yang didambakan. Itulah mengapa dikatakan bahwa manusia mempunyai potensi yang sangat besar dalam pikiran bawah sadar. Kekuatan pikiran bawah sadar itu dapat dibangkitkan melalui 2 cara, yaitu: autosuggestion dan visualization.
Autosuggestion
Keinginan-keinginan kita merupakan informasi penting untuk pikiran bawah sadar. Sebab keinginan yang terekam kuat dalam pikiran bawah sadar sangat besar dapat menjadi daya dorong yang akan menggerakkan diri kita
untuk berbuat sesuatu yang luar biasa. Keinginan yang sangat besar dan terekam dalam pikiran bawah sadar itulah yang dinamakan autosuggestion. Autosuggestion seharusnya dilakukan dengan penuh rasa percaya, melibatkan emosi dalam diri, dilakukan penuh konsentrasi terhadap obyek yang positif, dan berulang-ulang. Selanjutnya, pikiran bawah sadar inilah yang akan mendikte gerak-gerik tubuh kita. Kekuatan yang ditimbulkan oleh pikiran bawah sadar itu sangat dahsyat entah digunakan untuk melakukan perbuatan buruk atau baik. Kadangkala niat untuk melakukan sesuatu secara otomatis muncul dari pikiran bawah sadar.
Autosuggestion akan mengetuk kesadaran (heartknock) . Karena dilakukan berulang-ulang dan rutin, suatu ketika kata-kata tersebut akan menembus pikiran bawah sadar. Lalu pikiran bawah sadar itupun memompa semangat. Energi itu dapat dimanfaatkan untuk mewujudkan impian hidup kita. Mungkin kegiatan autosuggestion ini akan dianggap aneh oleh orang lain. Tetapi itulah salah satu cara untuk mengubah diri dari dalam. Biasakan mendengar pola pikir positif dan melakukan kebiasaan-kebiasaan yang konstruktif. Jadi jangan ragu untuk melakukan budaya-budaya yang potensial, menumbuhkan optimisme dan kreatifitas.
da 5 (P) petunjuk dalam melakukan autosuggestion, yaitu;
- Positive : pada saat melakukan autosuggestion, pikirkan hal-hal yang positif saja.
- Powerful : lakukan dengan penuh keyakinan sebab dapat memberikan kekuatan untuk berbuat sesuatu yang luar biasa.
- Precise : keinginan yang hendak dicapai harus sudah dapat dideskripsikan, karena pikiran bawah sadar hanya bisa menyusun berdasarkan kategori.
- Present Tense: dalam bentuk keinginan saat ini, bukan keinginan di masa lalu atau akan datang.
- Personal : lakukan perubahan positif terhadap diri sendiri terlebih dahulu.

Visualization
Bila kita menginginkan sesuatu maka pikiran bawah sadar akan menggambarkan apa yang didambakan itu. Dengan cara memvisualisasikan impian terlebih dahulu, terciptalah banyak sekali karya-karya spektakuler di dunia ini. Marcus Aurelius Antonius, seorang kaisar Romawi jaman dahulu mengatakan, “A man’s life is what his thought make of it - Kehidupan manusia ialah bagaimana mereka memikirkannya. ”
Sesuatu yang selalu divisualisasikan manusia akan mudah terekam dalam pikiran bawah sadar. Lalu muncul kekuatan pikiran tersebut, yang berperan sebagai penghubung antara jiwa dengan tubuh. Sehingga tubuhpun bereaksi dengan mengerahkan seluruh potensi yang sebelumnya tidak pernah digunakan, dalam bentuk kreatifitas atau tindakan. Memvisualisasikan impian memungkinkan seluruh impian tercapai oleh pikiran bawah sadar.
Tuhan Yang Maha Esa menganugerahkan potensi yang sama besar kepada manusia. Tidak ada ruginya membayangkan betapa berpotensinya diri kita untuk mencapai impian-impian. Berikut ini beberapa langkah dalam memvisualisasikan impian, yaitu:
1. Mendefinisikan impian
Mendefinisikan impian artinya memberikan batasan atau standar akan impian yang hendak dicapai. Kemudian, gambarkanlah semua impian seolah-olah Anda sudah sepatutnya meraih impian tersebut. Meskipun tindakan ini terkesan sederhana, tetapi dari gambaran impian itulah kita akan mencoba berbuat sesuatu untuk melakukan perubahan dan akhirnya dapat meraih cita-cita.
2. Menentukan target waktu
Dambakan impian itu terwujud sesuai target yang telah ditentukan, sebab impian tanpa target waktu hanya akan menjadi mimpi sesaat. Impian dengan target waktu akan menggerakkan kesadaran untuk tidak segan-segan melakukan perubahan. Maka mulailah dari sekarang, Be the best, do the best, and then let God take care the rest ?Jadilah yang terbaik, lakukan yang terbaik, biarlah Tuhan yang menentukan. Potensi yang kita miliki kelihatannya sangat sayang jika tidak dioptimalkan.
3. Melakukan berulang-ulang

Melakukan ulangan artinya mengkondisikan diri kita untuk lebih sering ingat akan impian kita. Jika sering ingat, maka perlahan-lahan impian itu akan tertanam di alam pikiran bawah sadar. Bila pesan sudah diterima oleh SCM (sub-conscience mind), maka dia akan menggerakkan diri kita untuk menciptakan keputusan atau menjadikan kita lebih kreatif. Jika impian lebih sering diimajinasikan ternyata dapat melipatgandakan kekuatan dari pikiran bawah sadar. Imajinasi yang diulang-ulang ini akan secara tidak langsung merangsang ilusi akan kenyataan yang luar biasa tentang potensi kita sebagai umat manusia. Sehingga diri kita akan berusaha keras mencapai impian yang divisualisasikan. Begitulah seterusnya kekuatan pikiran bawah sadar bekerja dan dibangkitkan, hingga perubahan besar terjadi dalam diri kita pada suatu waktu.*
Sumber: Kekuatan Pikiran Bawah Sadar oleh Andrew Ho

7 SUGESTI KOMUNIKASI DAHSYAT

Penulis : ARIS ABCO

7 SUGESTI KOMUNIKASI DAHSYAT.
1. Avoid Poison Talk (Hindari Kata Beracun) – There is no Benefit for being Cruel
Kata2 yang sinis, mencemooh, mengejek, menyindir, sering memberikan kepuasan pribadi kepada kita, tetapi tidak berguna sama sekali dalam kehidupan bersosial kita. Hilangkan semua Kata2 Beracun dari kebiasaan anda berbicara. Perhalus juga semua makian dan amarah anda tanpa menghilangkan keseriusan anda dalam berkomunikasi.
Hindari kata2 keras/kasar:
“Anda memang bodoh/ egois/ keras kepala…”
Ubahlah lebih halus tanpa mengurangi artinya, seperti contoh berikut :
“ Kalau saya jadi anda, saya usir orang itu” -> “ Sebaiknya anda bicarakan dengan dia cara menyelesaikan masalahnya.”
“Murah minta bagus!” -> “Coba kita perbaiki bersama”
“Dasar karyawan bodoh!” -> “Tolong diperiksa lagi”
“Bukan urusan saya itu” -> “Saya cek ya siapa yang mengurus masalah tersebut”
2. PowerTalk is Short (Katakan seperlunya) – Just Say What is Necessary
Kata kata yang berlebih sering malah mengaburkan arti dan memperkeruh suasana, katakan secukupnya dan berhentilah berbicara.
Kita diberikan dua telinga dan hanya satu mulut dengan maksud untuk lebih mau sungguh2 mendengarkan dan sedikit berbicara.
Dalam dunia yang terlalu banyak informasi ini singkat selalu lebih kuat dan di-ingat.
3. PowerTalk is Detail (Katakan dengan Detil) – God is in the Detail
Katakan dengan detail dan tepat, ini penting dalam komunikasi untuk menghindarkan kesalah pahaman, dan kekaburan arti. Singkat tapi harus cukup detail pada persoalan nya sehingga tidak membuat kebimbangan. Ketika pendengar merasa kabur artinya maka dia akan mengasumsikan yang terburuk, atau malah salah mengartikan yang bisa berakibat buruk.
Ketepatan komunikasi sangatlah penting untuk menghindari kebingungan
Contohnya berikut :
“ Akan kita selesaikan secepatnya” -> “ Dapat anda ambil besok jam 4 sore”
“ Kalau ada telpon coba dijawab secepatnya” -> “Sebaiknya telpon diangkan sebelum dering ke empat”
“ Karyawan harus berpakaian yang rapi dan sopan” -> “ Jangan memakai celana jean lusuh pada hari kerja”
“ Mobilnya parkir di lantai 3” -> “Mobil diparkir di lantai 3 diseberang pintu masuk”
4. PowerTalk is Targeted (Pilihlah kata2 yang tepat dan bertujuan) – Use Winning Words
Kita harus mencari dan menemukan Kata2 Kunci yang dapat dipakai untuk mempengaruhi orang dan berkomunikasi dengan kuat. Kata2 kunci ini sering harus disesuaikan dan di cocokkan dengan personality pembicara, carilah satu2 dan jadikan kosa kata sehari hari anda.
Pembicaraan kita harus mentargetkan pada tujuan kita berkomunikasi.
Apa tujuan kita dalam berkomunikasi ini?:
-Berkeluh kesah?
-Memaki orang dan memuaskan diri kita?
-Mengubah pendapat orang lain?
-Membuktikan bahwa kita yang benar?
Ataukah:
-Mempengaruhi orang untuk membeli?
-Mencari atau memberi Informasi?
-Memahami pelanggan?
-Menyelesaikan masalah?
5. PowerTalk is about the “Truth” (Katakan yang sebenarnya) – Say What you Mean
Katakan yang anda maksudkan sebenarnya apa. “Jujur” adalah satu2 nya cara untuk dapat mempunyai kredibilitas dan kepercayaan.
Credibility dan Trust menguatkan siapa “Anda” dan membuat apa yang anda katakan menjadi berpengaruh karena Anda “Siapa”, dan bukan sekedar “Apa” yang anda katakan. Dalam jangka panjang ini strategi komunikasi paling penting.
6. PowerTalk brings Real Action (Lakukan apa yang anda katakan) – Mean What You Say
“Over-deliver” dengan apa yang anda telah katakan, laksanakan sesuai janji anda. Reputasi anda akan terdengar oleh orang lain, dan reputasi anda mewakili perusahaan dan nama anda. Kejujuran harus dibarengi dengan tindakan yang nyata untuk menguatkan kita dalam berkomunikasi. Untuk menjadi sukses, kita harus melihat Hidup ini bukan sekedar basa basi.
7. PowerTalk is being Nice (Katakan dengan semanis mungkin) – Dont Be Mean When You Say It
Berilah “muka” pada orang lain, jangan menjadi galak, ganas, menyakitkan, sarkastik, walaupun mereka ternyata salah dan anda benar. Menanamkan maaf dan kebaikan akan memberikan buah dikemudian hari dan menciptakan teman. Memperhalus kata2 kita dalam berbicara memberikan kelebihan kekuatan pada teknik komunikasi kita yang akan menguntungkan kita.
Contohnya :
“Saya sepertinya sudah mengenal anda lama.”
“Wah anda hebat, bisa mengatur 75 anak buah dengan sebaik ini”
“Saya tidak pernah tahu kalau ternyata Harley Davidson punya cerita semenarik itu”
“Perusahaan anda paling saya kagumi dalam berbisnis”
“Luar Biasa!’
“Sukses Untuk Anda”

Pilihan Hidup Ada di Tangan Anda

Penulis : ABCo


Mungkin anda sering berfikir, kenapa seseorang tidak menjadi seperti seseuatu yang lebih pantas, menurut anda. Katakanlah anda punya teman yang memiliki pengetahuan tentang bisnis cukup baik dan ia memiliki potensi untuk berbisnis. Tapi teman anda tersebut tidak menjadi pebisnis. Bahkan dalam skala kecilpun ia tidak berusaha untuk terjun ke dunia bisnis.
Bahkan teman anda tersebut lebih cenderung dan senang melakukan pekerjaan kantoran. Seperti layaknya kebanyakan orang. Berangkat ke kantor pagi dan pulang di sore hari. Dan ia senang melakukan itu. Kenapa sih dia tidak berbisnis saja, toh ia mampu dan itu akan memberikannya peluang lebih besar untuk mendapatkan penghasilan yang berlimpah.
Ironisnya banyak orang kantoran yang ingin berbisnis tapi tidak berani terjun, karena merasa tidak punya pengetahuan bisnis yang memadai. atau alas an yang umum kita dengar, tidak punya bakat. Walaupun sebenarnya ia bisa melakukannya, tentu saja kalau ia bersedia membayar harganya.
Realitas ini membuat saya berfikir, kenapa yah banyak orang yang berada di posisi yang tidak semestinya..? walaupun sebenarnya seseorang tersebut bisa dan mampuh pindah ke tempat yang lebih layak. Pendapat ini memang cenderung subyektif. Karena pendapat saya kemungkinan akan berbeda, jika anda menanyakan hal ini kepada orang lain.
Lalu kenapa semua itu bisa terjadi?
Setelah saya fikirkan dalam-dalam, saya merasa punya jawaban yang pantas untuk persoalan tersebut. Menurut saya hal ini berkaitan dengan “Pilihan Hidup”. Yah! Pilihanlah yang membuat kita saat ini, berada pada posisi kita masing-masing.
Tidak di pungkiri, begitu banyak posisi-posisi sosial yang bisa kita gapai. Bisa kita raih dengan segenap kemampuan kita. Entah itu menjadi pebisnis, pedagang, penulis dan lain sebagainya. Walaupun kita tidak memiliki bakat. Tapi kalau kita sudah memilih suatu bidang tertentu. Kita pasti bersedia melakukan apa saja untuk meraihnya. Namun kembali lagi, semua itu di tentukan oleh Pilihan Hidup.
Walaupuh Robert T Kiyosaki mengatakan bahwa untuk menjadi kaya jangan kerja untuk uang, tapi biarkan uang bekerja untuk anda. Kedengarannya sederhana yah? Tapi harga yang harus anda bayarpun harus setimpal dengan statement Kiyosaki tersebut.
Faktanya walaupun begitu banyak buku-buku motivasi yang memberi pesan yang senada dengan pernyataan Kiyosaki, tapi tidak di ikuti dengan pengunduran diri pekerja kantoran yang signifikan. Bahkan begitu banyak orang yang masih mencari kerja. Ingin pindah kerja atau ingin peningkatan jabatan. Intinya, ” masih mau bekerja”. Artinya apa? Semua ini berkaitan dengan Pilihan Hidup.
Lalu bagaimana dengan anda, apakah anda sudah punya pilihan?

Bencana Alam, Azab ataukah Ujian?

Penulis : Zen El-Fuad

Tahukah Anda bahwa Hukum Alam ternyata memiliki nilai-nilai yang selaras dengan diri kita, istilahnya keselarasan antara makrokosmos dan mikrokosmos. Perhatikanlah, apa saja yang berlaku di alam secara makro, maka seringkali berlaku juga pada individu manusia secara mikro. Itu sebabnya tak heran, jika Anda berhasil hidup selaras dengan alam maka hidup Anda akan lebih sejahtera, mengikuti arus tapi tak terbawa arus.

Allah telah memberitakan kepada kita semua bahwa Alam semesta ini diciptakan Allah dengan begitu seimbang. “…Kamu sekali-kali tidak melihat pada ciptaan Tuhan yang Maha Pemurah sesuatu yang tidak seimbang. Maka Lihatlah berulang-ulang, Adakah kamu lihat sesuatu yang tidak seimbang? Kemudian pandanglah sekali lagi niscaya penglihatanmu akan kembali kepadamu dengan tidak menemukan sesuatu cacat dan penglihatanmu itupun dalam keadaan payah.” Q.S. Al-Mulk : 3-4.

Mungkin Anda bertanya, “Kalau alam semesta itu seimbang, mengapa banyak terjadi bencana alam? Bukankah bencana alam itu menandakan bahwa alam itu tidak seimbang alias rapuh?” Nah, sementara silakan Anda pikirkan sendiri jawabannya (maksimal 3 menit saja ya...). Nah, apa jawaban Anda? Baik, mari kita selaraskan jawaban kita. Mungkin jawaban Anda bisa jadi lebih benar dari jawaban saya. Wallahu a’lam.

Yup, Alam diciptakan oleh Allah dengan ketelitian yang luar biasa. Sehingga apabila terjadi pergeseran di alam semesta ini walaupun satu per sekian milyard maka akan berdampak secara signifikan pada kehidupan manusia, dan itu bisa saja sebuah kehancuran yang sangat besar. Begitupun sebaliknya. Jika ada pergeseran di jiwa manusia maka alam semesta pun ikut “bergeser”.

Tanda-tanda alam adalah tanda-tanda jiwa. Kalau jiwa kita tenang, damai, khusyu dan dekat dengan Allah, maka Alam semesta pun berlaku sama kepada kita. Tapi kalau kita sebagai jiwa selalu berontak, protes, mengeluh, maksiat, zalim, berlebih-lebihan, marah-marah, suka membentak, dan jauh dari Allah, maka Alam semesta pun akan sering “membentak-bentak” kita. Alam semesta bukanlah Tuhan, tapi alam semesta bekerja sesuai dengan kehendak Tuhan.

Itu sebabnya Allah pun berfirman dalam Al-Quran, “Dan apa saja musibah yang menimpa kamu maka disebabkan oleh perbuatan tanganmu sendiri, dan Allah memaafkan sebagian besar (dari kesalahan-kesalahanmu). Dan kamu tidak dapat melepaskan diri (dari azab Allah) di muka bumi, dan kamu tidak memperoleh seorang pelindung dan tidak pula penolong selain Allah.” Q.S. As Syuura : 30-31

Ternyata, justru musibah itu hadir sebagai penyeimbang energi negatif yang banyak dilakukan oleh manusia di daerah musibah tersebut. Tetapi tentunya memang tidak semua tempat-tempat maksiat dihadiahi bencana alam dan musibah lainnya, sebab ada juga beberapa tempat maksiat lainnya sengaja ditangguhkan azabnya oleh Allah SWT.

Perhatikan Firman Allah berikut, “Dan ada (pula) orang-orang lain yang ditangguhkan sampai ada Keputusan Allah; adakalanya Allah akan mengazab mereka dan adakalanya Allah akan menerima Taubat mereka. Dan Allah Maha mengetahui lagi Maha Bijaksana.” Q.S. At Taubah : 106

Suburnya “energi negatif” (baca : amalan maksiat) yang ditanam di suatu daerah, dan minimnya “energi positif” (baca : amal sholeh) yang dihadirkan di daerah tersebut, bisa mengakibatkan ketidakseimbangan di alam semesta, sehingga telah membuat alam semesta “terpaksa” langsung turun tangan untuk menjaga kelestarian dan keseimbangannya.

Untuk itu wahai sahabatku, sebelum ”Alam semesta” mencapai ambang batas ”Toleransinya” atas energi-energi negatif yang masih sering kita berdayakan di muka Bumi ini, maka segeralah bertaubat dan mulailah memberdayakan energi-energi positif yang Anda miliki. Tidak mudah memang, apalagi jika energi negatif kita sangat banyak, maka kita harus betul-betul bersegera menyeimbangkannya dengan energi positif terbaik kita, sebelum ajal menjemput atau sebelum sang alam mengamuk.

Azab dihadirkan bukan untuk sekedar menghukum orang-orang yang patut dihukum, tapi lebih kepada untuk menjaga kelestarian bumi ini dari perilaku manusia yang suka berlebih-lebihan. Perhatikan pembelajaran berikut, ”...Seandainya Allah tidak menolak (mengganti) sebahagian umat manusia dengan sebagian yang lain, pasti rusaklah bumi ini. Tetapi Allah mempunyai karunia atas semesta alam.” Q.S. Al-Baqoroh : 251

Sahabatku, Ujian dan Azab itu memang beda tipis. Tingkat kesulitannya kadang sama. Ujian itu biasanya hadir di depan (didahulukan), sedangkan azab biasanya hadir dibelakang. Azab diberikan kepada orang-orang yang bertingkah berlebih-lebihan, sedangkan ujian diberikan kepada orang-orang yang akan "dilebihkan-Nya".


Wallahu alam

Karya Jangan Dihambat Usia

Penulis : Aris Ahmad Jaya

Pembaca, sebenarnya tidak ada kata terlalu muda ataupun terlalu tua untuk mencapai apa yang ingin Anda raih.Cobalah pertimbangkan kehidupan orang-orang ini: George Burns memperoleh piala Oscar ketika usianya sudah mencapai 80 tahun, Golda Meir menjadi Perdana Menteri Israel pada usia 71 tahun, Mozart baru berusia 7 tahun ketika komposisinya diterbitkan untuk pertama kali, Moses mulai melukis ketika dia berusia 80 tahun. Dia telah menyelesaikan lebih dari 1.500 buah lukisan selama hidupnya, dan 25% dari lukisannya diselesaikan ketika dia berusia 100 tahun, Benyamin Franklin menerbitkan surat kabar ketika dia berusia 16 tahun, dan dia membantu menyusun kerangka UUD Amerika Serikat ketika dia berusia 81 tahun. Michaelangelo berusia 71 tahun ketika dia mengukir Basilika St.Petrus, S.I. Hayakawa pensiun dari jabatannya sebagai rector Universitas San Fransisco ketika berusia 70 tahun, dan kemudian terpilih sebagai angggota Senat, Casey Stengel tidak ingin pensiun dari jabatannya sebagai manajer N-Y Mats hingga dia mencapai usia 75 tahun.
Demikianlah soal usia, semuanya adalah soal persepsi. Sayangnya, dalam hidup ini, soal usia ini, seringkali kita jadikan alasan. Gagal, seringkali kita cari alasan pada soal usia. Tidak mendapat kesempatan, seringkali pula usia yang dijadikan alasannya. Memang saat ini banyak organisasi dan perusahaan yang membatasi usia tertentu yang dianggap masih produktif. Ini adalah bagian dari aturan dalam perusahaan. Namun, semuanya kembali kepada diri kita sendiri.
Apakah kita menerima begitu saja aturan itu dan memberlakukannya dalam hidup kita? Kenyataannya, kita bisa melanggar aturan usia ini dalam soal kesuksesan pribadi. Tua, bukanlah inti masalahnya. Inti masalahnya adalah soal bagaimana kita mau belajar, berjuang, menggali pengalaman serta membangun kebijaksaan dalam hidup. Di usia berapa pun, kita punya kesempatan mencoba, tidak perlu menyerah dan tetap punya peluang untuk sukses. Sukses, akhirnya, ada pada keinginan dan usaha Anda, bukan pada usia kita.
Tak harus lemah, Siapa bilang bahwa tua harus lemah? Realita menunjukkan bahwa tua tidaklah identik dengan lemah tak berdaya. Namun, acapkali kita mendengar bagaimana orang yang sudah tua, menggunakan ketuaannya sebagai alasan untuk ketidakproduktifann ya, untuk kealpaannya serta kekhilafannya. Usia dalam kenyataannya bukanlah suatu pengambat untuk meraih yang lebih tinggi. Usia pun bukan kendala dalam hal karier dan kerja. Malahan, rambut putih adalah simbol kebijaksanaan dan pengalaman yang sangat berharga. Orang Jepang sangat menghargai senioritas. Jabatan tertentu di perusahaan Jepang kadang disediakan hanya bagi mereka yang diprediksi telah berambut putih, lambang kematangan. Mereka percaya bahwa pengalaman akan membuat orang menjadi dewasa. Ada tunjangan khusus bagi yang lama bekerja. Loyalitas dan usia, dihargai oleh mereka. Celakanya, tidak semua orang tua menjadi matang. Banyak orang yang tua secara usia, namun secara mental, masih terbelakang. Orang ini tua secara badaniah namun sayang, kearifan serta kematangan tidak menyertainya. Tak heran jika ada pepatah, banyak orang menjadi tua tanpa pernah menjadi dewasa. Masalahnya, ketuaan tidaklah selalu samadengan kematangan. Nah, bagaimana membangun jiwa yang terus-menerus muda?
Always have fun
Laughter is the best medicine. Mungkin humor dan gembira, tidaklah lantas membuat penyakit dan permasalahan kita lenyap total. Tetapi dengan melihat hidup dari sisi yang ceria, hidup terasa menjadi lebih nikmat. Lagipula, masalah hidup tidak pernah akan selesai. Ibarat gelombang, setelah surut, akan muncul pasang yang lain. Tetapi hati yang gembira adalah ibarat selancar yang membuat kita dapat menjalani segala pasang surut lautan kehidupan dengan rasa damai. Itulah sebabnya mereka yang berusia panjang, cenderung memiliki rasa humor yang baik dalam hidupnya.
Hidup kini dan di sini
Kehidupan bukanlah melulu soal usia. Bruce Lee membuktikan bahwa meskipun hidupnya pendek, namun dia dikenang dengan kontribusinya yang luar biasa bagi martial arts, seni bela diri. Itu sebabnya asalah satu rahasia awat muda yang lain adalah menikmati hidup kini dan di sini. Kuncinya terletak pada kerelaan kita melepaskan masa lampau serta tidak terlalu banyak khawatir akan masa depan. Seperti kata Bruce Lee, “Yang penting bukanlah seberapa panjang Anda hidup. Tetapi bagaimana Anda hidup itulah yang penting”. Nikmatilah tarikan napas Anda sekarang, itulah realita terpenting saat ini.
Fisik dan mental
Jangan membiarkan pikiran ataupun fisik menjadi terlalu lama beristirahat dan diam. Janganlah fisik kita, pikiran yang terlalu lama didiamkan pun akhirnya akan melemah. Konon, sumber penurunan daya otak yang terpenting adalah karena membiarkan otak kita tidak bekerja sama sekali, atropi. Fisik kita pun mestinya senantiasa bergerak pula. Para dokter dan paramedis tahu, jika fisik dibiarkan terlalu lama di suatu tempat tanpa bergerak maka akan mulai muncul borok di badan. Kenyataan pula, mereka yang berusia panjang ternyata masih memiliki kesibukan dan masih menyibukkan diri dengan berbagai kegiatan di usianya yang telah menjelang Maghrib. Jadi, benarlah kata iklan yang berbau motivasi, “Menjadi tua itu pasti. Tetapi, menjadi muda itu soal pilihan”.
Sumber: Karya Jangan Dihambat Usia oleh Anthony Dio Martin, Psikolog, penulis buku best seller EQ Motivator, dan Managing Director HR Excellency

kisah dua orang pencuri

Penulis : Febriya Fajri

pada tahun 1887, disebuah toko makanan kecil, Seorang pria yang tampak terkemuka berumur lebih kurang 60 tahun
membeli lobak hijau. Dia menyerahkan kepada pelayan selembar uang dua puluh dolar dan menunggu kembaliannya. Pelayan toko menerima uang dan mulai memasukkannya ke laci sementara dia mengambil kembalian. Walau demikian, dia melihat ada tinta pada jarinya, yang masih basah karena memegang lobak hijau. Dia terkejut dan berhenti sejenak untuk memikirkan apa yang akan dilakukannya. Setelah sesaat bergulat dengan masalah itu, dia membuat keputusan. Pembeli itu adalah Emmanuel Ninger, teman lama, tetangga, dan pelanggan. Tentunya orang ini tidak akan memberinya uang palsu. Dia pun memberikan kembalian dan pembeli tersebut pun pergi.

Kemudian, si pelayan toko berpikir kembali karena uang dua puluh dolar merupakan jumlah yang sangat besar pada tahun 1887. Dia akhirnya memanggil polisi. Seorang polisi merasa yakin bahwa uang dua puluh dolar itu asli. Polisi lainnya kebingungan tentang tinta yang terhapus. Akhirnya, rasa ingin tahu yang diperpadukan dengan tanggung jawab memaksa mereka untuk meminta surat penggeledahan atas rumah Ninger. Di rumah tersebut, di loteng, mereka menemukan fasilitas untuk mencetak uang lembaran dua puluh dolar. Bahkan mereka menemukan lembaran uang dua puluh dolar yang masih dalam proses pencetakan. Mereka juga menemukan tiga potret diri yang dilukis oleh Ninger.

Ninger adalah seorang pelukis, dan pelukis yang ahli. Dia begitu ahli, sehingga dia melukis lembaran dua puluh dolar dengan tangan! Dengan teliti, goresan demi goresan, dia menggunakan sentuhan keahliannya sedemikian cermat sehingga dia bisa membodohi setiap orang sampai hari itu.

Setelah dia ditangkap, potret dirinya dijual dalam sebuah lelang umum dan terjual seharga $16.000, berarti lebih dari $5.000 per lukisan. Ironi dari kisah ini adalah bahwa Emmanuel Ninger menghabiskan waktu yang tepat sama untuk melukis uang dua puluh dolar seperti yang dilakukannya untuk melukis potret diri seharga $5.000.

Ya, orang cemerlang yang berbakat ini menjadi pencuri dalam segenap arti katanya. Tragisnya, orang yang paling banyak dicurinya adalah Emmanuel Ninger sendiri. Bukan hanya dia seharusnya menjadi orang kaya secara sah bila dia memasarkan kemampuannya, tetapi seharusnya dia bisa membeli begitu banyak kesenangan dan begitu banyak
keuntungan bagi sesamanya. Dia termasuk dalam daftar pencuri yang tidak ada habis-habisnya mencuri dari dirinya sendiri ketika mereka berusaha mencuri dari orang lain.

Apakah kita adalah "Emmanuel Ninger" yang lain, yang memanfaatkan bakat, ketrampilan, dan diri kita hanya untuk menghasilkan $20, padahal sebenarnya kita bisa menghasilkan $5.000?
apakah kita layaknya seorang Emmanuel Ninger, yang tidak menghargai dan memanfaatkan bakat yang kita punya untuk sesuatu yang berarti, tetapi malah menyia-nyiakannya untuk merusak diri.

yakinlah setiap manusia memiliki potensi dan bakat dalam dirinya... manfaatkanlah bakat tersebut untuk membuat diri melesat, bukan untuk sesuatu yang sia-sia.

PEMENANG VS PECUNDANG

Penulis : Aris Ahmad Jaya ABCo

pemenang selalu jadi bagian dari jawaban;
pecundang selalu jadi bagian dari masalah.
pemenang selalu punya program;
pecundang selalu punya kambing hitam.
pemenang selalu berkata, “Biarkan saya yang mengerjakannya untuk Anda”;
pecundang selalu berkata, “Itu bukan pekerjaan saya”;
Pemenang selalu melihat jawab dalam setiap masalah;
pecundang selalu melihat masalah dalam setiap jawaban.
Pemenang selalu berkata, “itu memang sulit, tapi kemungkinan bisa”;
Pecundang selalu berkata, “Itu mungkin bisa, tapi terlalu sulit”.
Saat pemenang melakukan kesalahan, dia berkata, “saya salah”;
saat pecundang melakukan kesalahan, dia berkata, “itu bukan salah saya”.
Pemenang membuat komitmen-komitmen;
Pecundang membuat janji-janji.
Pemenang mempunyai impian-impian;
Pecundang punya tipu muslihat.
Pemenang berkata, “Saya harus melakukan sesuatu”;
Pecundang berkata, “Harus ada yang dilakukan”.
Pemenang adalah bagian dari sebuah tim;
Pecundang melepaskan diri dari tim.
Pemenang melihat keuntungan;
Pecundang melihat kesusahan.
Pemenang melihat kemungkinan-kemungkinan;
Pecundang melihat permasalahan.
Pemenang percaya pada menang-menang (win-win);
Pecundang percaya, mereka yang harus menang dan orang lain harus kalah.
Pemenang melihat potensi;
Pecundang melihat yang sudah lewat.
Pemenang seperti thermostat;
Pecundang seperti thermometer.
Pemenang memilih apa yang mereka katakan;
Pecundang mengatakan apa yang mereka pilih.
Pemenang menggunakan argumentasi keras dengan kata2 yang lembut;
Pecundang menggunakan argumentasi lunak dengan kata2 yang keras.
Pemenang selalu berpegang teguh pada nilai2 tapi bersedia berkompromi pada hal2 remeh;
Pecundang berkeras pada hal2 remeh tapi mengkompromikan nilai2.
Pemenang menganut filosofi empati, “Jangan berbuat pada orang lain apa yang Anda tidak ingin orang lain perbuat pada Anda”;
Pecundang menganut filosofi, “Lakukan pada orang lain sebelum mereka melakukannya pada Anda”.
Pemenang membuat sesuatu terjadi;
Pecundang membiarkan sesuatu terjadi.
Para Pemenang selalu berencana dan mempersiapkan diri, lalu memulai tindakan untuk menang…
Para pecundang hanya berencana dan berharap ia akan menang …

Sebatang Bambu

Penulis : Aris Ahmad Jaya


Sebatang bambu yang indah tumbuh di halaman rumah seorang petani. Batang bambu ini tumbuh tinggi menjulang di antara batang-batang bambu lainnya. Suatu hari datanglah sang petani yang empunya pohon bambu itu.
Dia berkata kepada batang bambu,” Wahai bambu, maukah engkau kupakai untuk menjadi pipa saluran air yg sangat berguna untuk mengairi sawahku?”
Batang bambu menjawabnya, “Oh tentu aku mau bila dapat berguna bagi engkau,Tuan. Tapi ceritakan apa yang akan kau lakukan untuk membuatku menjadi pipa saluran air itu.”
Sang petani menjawab, “Pertama, aku akan menebangmu untuk memisahkan engkau dari rumpunmu yang indah itu. Lalu aku akan membuang cabang-cabangmu yang dapat melukai orang yang memegangmu. Setelah itu aku akan membelah-belah engkau sesuai dengan keperluanku. Terakhir aku akan membuang sekat-sekat yang ada di dalam batangmu, supaya air dapat mengalir dengan lancar. Apabila aku sudah selesai dengan pekerjaanku, engkau akan menjadi pipa yang akan mengalirkan air untuk mengairi sawah sehingga padi yang ditanam dapat tumbuh dengan subur.”
Mendengar hal ini, batang bambu lama terdiam….., kemudian dia berkata kpd petani, “Tuan, tentu aku akan merasa sangat sakit ketika engkau menebangku. Juga pasti akan sakit ketika engkau membuang cabang-cabangku, bahkan lebih sakit lagi ketika engkau membelah-belah batangku yang indah ini dan pasti tak tertahankan ketika engkau mengorek-ngorek bagian dalam tubuhku untuk membuang sekat-sekat penghalang itu. Apakah aku akan kuat melalui semua proses itu, Tuan?”
Petani menjawab, ” Wahai bambu, engkau pasti kuat melalui semua ini karena aku memilihmu justru karena engkau yang paling kuat dari semua batang pada rumpun ini. Jadi tenanglah.”
Akhirnya batang bambu itu menyerah, “Baiklah, Tuan. Aku ingin sekali berguna ketimbang batang bambu yg lain. Inilah aku, tebanglah aku, perbuatlah sesuai dengan yang kau kehendaki.”
Setelah petani selesai dengan pekerjaannya, batang bambu indah yang dulu hanya menjadi penghias halaman rumah petani, kini telah berubah menjadi pipa saluran air yang mengairi sawah sehingga padi dapat tumbuh dengan subur dan berbuah banyak.
Pernahkah kita berpikir bahwa dengan tanggung jawab dan persoalan yg sarat, mungkin Allah sedang memproses kita untuk menjadi indah di hadapan-Nya? Sama seperti batang bambu itu, kita sedang ditempa.
Tapi jangan kuatir, kita pasti kuat karena Allah tak akan memberikan beban yang tak mampu kita pikul. Jadi maukah kita berserah pada kehendak Allah, membiarkan Dia bebas berkarya di dalam diri kita untuk menjadikan kita alat yang berguna bagi-Nya?
Seperti batang bambu itu, mari kita berkata, ” Inilah aku, Allah…perbuatlah sesuai dengan yang Kau kehendaki.”